Herman Lantang Sedih Melihat Gaya Penggiat Alam Sekarang
¦-->> “Jangan hanya mendaki gunung saja. Jangan bergabung menjadi penggiat alam karena lagi ngetrend, karena macho atau hanya karena mau jalan-jalan saja, tapi maknai pendakian tersebut sebagai wujud dari rasa cinta kita kepada alam.” ~ Herman O Lantang ~. <<--¦
Alam telah banyak mengajarkan bagaimana memaknai kehidupan. Alam pula yang menempah hingga bisa memetik makna dari kehidupan tersebut.belajar demi kebaikan.
Sebagai penggiat alam yang telah melewati beberapa masa, Herman mengaku miris dan sedih melihat gaya penggiat alam sekarang. “Penggiat alam sekarang sudah menyeleweng dari tujuan awal berdirinya penggiat alam.*fhi Dulu kita membentuk lembaga pecinta alam tujuannya untuk lebih menanamkan rasa cinta kita kepada Tuhan, kepada alam dan kepada sesama manusia. Tapi, saya liat sekarang menyeleweng jauh dari apa yang pernah menjadi tujuan tersebut,” ungkap opa Herman
Herman berharap penggiat alam yang kini makin banyak bermunculan bisa memaknai arti dari kata penggiat alam. Seperti menanamkan rasa cinta kepada Tuhan, rasa cinta kepada tanah air dan rasa cinta kepada sesama.
“Jangan hanya mendaki gunung saja. Jangan bergabung menjadi penggiat alam karena lagi ngetrend, karena macho atau hanya karena mau jalan-jalan saja, tapi maknai pendakian tersebut sebagai wujud dari rasa cinta kita kepada alam.” ujar sosok bersahabat yang telah menginjakkan kaki di Puncak Jaya tahun 1972 ini.
Apakah langkah Herman Lantang yang tetap eksis di alam dalam usia yang tidak muda lagi mendapat rintangan dari istri?*fhi Ternyata dengan bijak Joyce bertutur, dia selalu mendukung sang suami bergelut dengan alam. Dia hanya mengingatkan untuk selalu makan teratur agar kesehatan Bapak tetap terjaga. “Sebab, rasa sakit itu dari perasaan.Forum Hijau Indonesia Kalau perasaan bapak tertekan karena dilarang bepergian, malah sakit jadinya,” tutur Joyce yang selalu setia mendampingi Herman kemana-mana.
Tradisi mereka sudah jauh dari kode etik penggiat alam. “Tradisi kebersamaannya sudah luntur. Ini yang harus kembali dipupuk.*fhi Tugas kita sekarang bagaimana mengembalikan tradisi penggiat alam ke kode etik penggiat alam,”
Apakah kita seperti itu..???
Tanyakn perasaan kita
¦-->> “Jangan hanya mendaki gunung saja. Jangan bergabung menjadi penggiat alam karena lagi ngetrend, karena macho atau hanya karena mau jalan-jalan saja, tapi maknai pendakian tersebut sebagai wujud dari rasa cinta kita kepada alam.” ~ Herman O Lantang ~. <<--¦
Alam telah banyak mengajarkan bagaimana memaknai kehidupan. Alam pula yang menempah hingga bisa memetik makna dari kehidupan tersebut.belajar demi kebaikan.
Sebagai penggiat alam yang telah melewati beberapa masa, Herman mengaku miris dan sedih melihat gaya penggiat alam sekarang. “Penggiat alam sekarang sudah menyeleweng dari tujuan awal berdirinya penggiat alam.*fhi Dulu kita membentuk lembaga pecinta alam tujuannya untuk lebih menanamkan rasa cinta kita kepada Tuhan, kepada alam dan kepada sesama manusia. Tapi, saya liat sekarang menyeleweng jauh dari apa yang pernah menjadi tujuan tersebut,” ungkap opa Herman
Herman berharap penggiat alam yang kini makin banyak bermunculan bisa memaknai arti dari kata penggiat alam. Seperti menanamkan rasa cinta kepada Tuhan, rasa cinta kepada tanah air dan rasa cinta kepada sesama.
“Jangan hanya mendaki gunung saja. Jangan bergabung menjadi penggiat alam karena lagi ngetrend, karena macho atau hanya karena mau jalan-jalan saja, tapi maknai pendakian tersebut sebagai wujud dari rasa cinta kita kepada alam.” ujar sosok bersahabat yang telah menginjakkan kaki di Puncak Jaya tahun 1972 ini.
Apakah langkah Herman Lantang yang tetap eksis di alam dalam usia yang tidak muda lagi mendapat rintangan dari istri?*fhi Ternyata dengan bijak Joyce bertutur, dia selalu mendukung sang suami bergelut dengan alam. Dia hanya mengingatkan untuk selalu makan teratur agar kesehatan Bapak tetap terjaga. “Sebab, rasa sakit itu dari perasaan.Forum Hijau Indonesia Kalau perasaan bapak tertekan karena dilarang bepergian, malah sakit jadinya,” tutur Joyce yang selalu setia mendampingi Herman kemana-mana.
Tradisi mereka sudah jauh dari kode etik penggiat alam. “Tradisi kebersamaannya sudah luntur. Ini yang harus kembali dipupuk.*fhi Tugas kita sekarang bagaimana mengembalikan tradisi penggiat alam ke kode etik penggiat alam,”
Apakah kita seperti itu..???
Tanyakn perasaan kita
Comments
Post a Comment