Durhakanya Negeri Ini

Pagi ini kota tercinta ini masih di guyur hujan
hujan kesedihan pembawa risalah peringatan untuk umat manusia
di temani sebungkus rokok yang sempat dijadikan fatwa haram oleh mereka oknum-oknum pelaku politik yang bertopengkan agama yang saya sendiri tak mengenal mereka secara fisik maupun secara moril atau apalah yang mungkin akan mereka berikan untuk menyebutku setelah ini.

Disini mungkin aku masih sendiri tuk menyuarakan hak-hak atas jiwa-jiwa yang telah pergi sebelumnya, yang telah mati di medan perang yang itu telah terjadi berjuta-juta abad atau pun masa lalu

Disini mungkin aku tak di kenal oleh mereka yang tak mempedulikan suara nurani
rakyat indonesia yang telah diinjak-injak oleh kaki kaki penguasa negeri

wahai para pemuda indonesia yang telah mengaku bertumpah darah satu dan mengaku bertanah air satu, lihatlah betapa durhakanya negeri dan bangsa ini, apakah tak tergetar dihati kita bahwa negeri ini telah menjadi panggung perwayangan yang di dalangi oleh mereka aktor-aktor politik.

Disini saya ingin menghimbau bahwa perhatikanlah diri kita sendiri
tak usahlah bercampur baur oleh isu-isu politik yang sedang terjadi di negeri ini saat ini
mari berdayakan apa yang ada di dalam diri kita sendiri
lalu tataplah masa depan